Semarang, 24 Mei 2024 Sr M.
Agatha, OSF, S.Pd selaku Kepala SD Marsudirini , Dwi Ratna Nugraini, SE, MM
selaku Ibu Lurah Kelurahan Sekayu, kecamatan Semarang Tengah dan siswa-siswi
kelas IV dan V menuangkan Eco Enzyme di Kali Semarang.
Sebelumnya pada bulan
Oktober 2023 mereka membuat eco enzyme pada kegiatan P5. Anak-anak kelas IV dan
V membawa ke sekolah sampah berupa kulit buah yang masih segar dan gula jawa.
Lalu mereka mencuci kulit buah yang masih segar dengan bersih. Setelah bersih
mereka memotong kecil-kecil agar kulit buah itu bisa masuk dalam botol
Lemineral bekas. Setelah dipotong-potong dimasukan ke dalam botol bersama gula
jawa dengan ukuran ditentukan.
Beberapa hari lalu tepatnya
pada tanggal 3 Mei 2024, anak-anak mulai panen Eco Enzyme. Mereka di bagi
kelompok dan diberi tugas.Tugas pertama, mereka menuangkan eco enzyme kemudian
menyaring . Setelah disaring cairan itu dimasukan kedalam botol minenal yang
bersih, untuk ampasnya dibuat bantal eco enzyme. Cara membuat bantal Eco Enzyme
dengan memblender ampas kemudian memasukan ke plastik lalu dipress. Anak-anak
sangat bersemangat menuangkan cairan Eco Enzyme ke botol dan memasukan ampas yang
sudah diblender ke plastik.
Menuangkan
Eco Enzyme ke Sungai
Setelah istirahat pertama,
anak-anak kelas IV dan V berkumpul di halaman. Mereka duduk bersama untuk
mendengarkan penjelasan Bu Vero tentang manfaat Eco Enzyme. Cairan eco
enzyme mulai digunakan sebagai cara untuk membersihkan sungai . Eco
enzyme dipercaya mampu mengurai limbah rumah tangga hingga industri yang
berdampak buruk bagi kelestarian hidup di sungai.
“Eco enzyme dipercaya mampu
mengurai limbah rumah tangga hingga industri yang berdampak buruk bagi
kelestarian hidup di sungai” Kata Bu Veronika Siti Rokhani selaku guru kelas V
SD Marsudirini kepada anak-anak.
“Eco enzyme atau yang
dikenal dengan enzim sampah diklaim merupakan cairan serbaguna yang dihasilkan
dari hasil fermentasi sampah organik. Eco enzyme adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah
dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah, atau gula tebu), dan air.” Tambah
Ibu Veronika Siti Rokhani.
Setelah mendengarkan penjelasan tentang Eco Enzyme, anak-anak dibagikan 2 botol Eco Enzyme. Kemudian mereka bersama-sama menuju sungai. Setelah sampai di sungai Ibu Lurah sudah menunggu di pinggir sungai samping Lawang Sewu. Sesampainya di tempat yang dituju, Suster M Agatha , Ibu Lurah dan bersama seluruh siswa menuangkan eco enzyme ke Kali Semarang.
Kelebihan lain yang dihasilkan dari eco enzyme adalah membantu siklus alam
seperti memudahkan pertumbuhan tanaman (sebagai fertilizer), mengobati tanah,
dan juga membersihkan air yang tercemar. Karena natural dan bebas dari bahan kimia, eco enzyme mudah terurai, serta
tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungan.
Eco enzyme memiliki sifat disinfektan karena mengandung alkohol dan atau asam
asetat. Alkohol dan atau asam asetat diproduksi oleh proses metabolisme bakteri
yang secara alami terdapat pada sisa buah atau sayuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar