Semarang, 9 April 2025 – Suasana ceria dan penuh semangat menyelimuti ruang kelas 3A SD Marsudirini, yang berlokasi di Jl. Pemuda, Semarang. Pagi itu, Rabu (9/4), para siswa tampak antusias mengikuti kegiatan pembelajaran matematika yang dipandu langsung oleh Kepala Sekolah SD Marsudirini, Ibu Veronica Sri Winarni, S.Pd, yang akrab disapa Ibu Win.
Sebagai sosok pemimpin yang dikenal dekat dengan siswa dan guru, Ibu Win tidak hanya memimpin administrasi sekolah, tetapi juga terjun langsung ke ruang kelas untuk mengajar. Pada kesempatan kali ini, ia membawakan materi tentang alat ukur berat, salah satu topik penting dalam pelajaran matematika kelas 3.
Sebanyak 20 siswa kelas 3A tampak aktif dan antusias sejak awal pelajaran dimulai. Dengan senyum ramah, Ibu Win mengawali pembelajaran dengan mengenalkan berbagai jenis alat ukur berat, mulai dari yang tidak baku, hingga alat ukur baku seperti timbangan duduk dan timbangan berat badan digital.
“Saya ingin anak-anak belajar melalui pengalaman langsung, bukan hanya teori,” ujar Ibu Win saat ditemui seusai pembelajaran. “Dengan praktik menimbang, mereka jadi lebih memahami perbedaan antara alat ukur baku dan tidak baku, serta bisa mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari.”
Kegiatan pembelajaran ini pun dikemas dalam bentuk praktik langsung. Anak-anak diminta membawa atau memilih benda-benda yang ada di sekitar mereka, seperti kotak pensil. Mereka kemudian bergantian mencoba menimbang benda-benda tersebut menggunakan alat ukur yang telah disediakan.
Salah satu siswa, Raga, tampak bersemangat ketika menimbang tempat pensil menggunakan timbangan duduk. “Seru sekali! Aku jadi tahu berapa berat tempat pensilku,” ujarnya sambil tersenyum bangga. Teman-teman lainnya pun tidak kalah antusias, bahkan beberapa siswa tampak saling berdiskusi mengenai hasil timbangan mereka.
Kegiatan ini bukan hanya meningkatkan pemahaman konsep matematika, tetapi juga melatih keterampilan sosial dan kerja sama antar siswa. Mereka belajar berkomunikasi, bekerja dalam kelompok kecil, dan saling membantu saat menghadapi kesulitan.
Guru kelas 3A, Pak Tri, yang turut mendampingi kegiatan, menyampaikan apresiasi atas keterlibatan Ibu Win dalam proses pembelajaran. “Ini menjadi motivasi besar bagi anak-anak. Mereka merasa senang dan bangga bisa diajar langsung oleh kepala sekolah. Semangat belajarnya pun meningkat.”
Dengan metode belajar aktif dan menyenangkan ini, SD Marsudirini kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pembelajaran yang bermakna dan kontekstual bagi para siswa. Tidak hanya mengejar nilai akademik, tetapi juga menanamkan semangat belajar, kreativitas, dan pemahaman praktis sejak dini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar